Hacker? Siapa yang tidak tahu dengan yang namanya Hacker? Banyak orang di luar sana beranggapan bahwa Hacker adalah seseorang yang melakukan kejahatan pada Dumay (Dunia Maya) atau bisa kita sebut dengan Cybercrime. Jelas pendapat tentang kebanyakan orang itu adalah sangat salah, sama seperti yang pernah kita bahas pada sesi sebelumnya tentang Perbedaan Hacker dan Cracker.
Daftar Isi
1. Mundane Person
Tingkatan ini adalah tingkatan paling mendasar. Seseorang pada tingkatan ini pada dasarnya tidak mengetahui sama sekali tentang yang namanya “HACKER”, walaupun ia memiliki komputer sendiri dan akses Internet. Ia hanya tahu bahwa yang namanya hacker itu menjebol sistem komputer dan melakukan hal-hal yang negatif (tindak kejahatan). Yang pada dasarnya Hacker tidaklah seperti demikian.
2. Lamer
Seseorang pada tingkatan masih sangat dibingungkan oleh seluk beluk hacking karena ia berpikir bahwa melakukan hacking sama seperti bagaimana pola fikir manusia (waras) dan pengetahuannya tentang hal-hal seperti itu masih minim, dan setidaknya sudah mencoba untuk belajar.
Seseorang pada tingkatan ini sudah bisa mengirimkan trojan (yang dibuat orang lain) ke atau pada komputer orang lain ketika melakukan obrolan pada IRC atau ICQ dan menghapus file-file mereka. Padahal ia sendiri tidak tahu persis bagaimana trojan bekerja. Seseorang yang sukses menjadi hacker biasanya bisa melalui tahapan ini dengan cepat mungkit melompati tahapan ini.
3. Wannabe
Pada tingkatan ini seseorang sudah mengetahui bahwa melakukan tindakan hack itu lebih dari sekedar menerobos masuk ke komputer orang lain atau menjebol sistem keamanan komputer. Ia lebih menganggap hal tersebut sebagai sebuah filsafat atau way of life. Akhirnya ia jadi ingin tahu lebih banyak lagi. Ia mulai mencari, membaca dan mempelajari tentang metode-metode hacking dari berbagai sumber.
4. Newbie
Pada tingkatan ini ia sudah memiliki dasar-dasar teknik hacking. Ia akan mencoba menerobos masuk ke sistem orang lain hanya untuk mencoba apa yang sudah ia pelajari. Meskipun demikian, pada tingkatan ini ia mengerti bahwa ketika melakukan hacking ia tidak harus merusak sistem atau menghapus apa saja jika hal itu tidak diperlukan untuk menutupi jejaknya.
5. Hacker
Sebenarnya sulit untuk mengatakan tingkatan akhir atau final dari hacker telah tercapai, karena selalu saja ada sesuatu yang baru untuk dipelajari atau ditemukan (mengumpulkan informasi dan mempelajarinya dengan cermat merupakan dasar-dasar yang sama bagi seorang hacker) dan hal tersebut juga tergantung perasaan (feeling). Meskipun demikian, menjadi seorang hacker memang lebih menjurus pada hal pemikiran.
Hacker yang tidak taat pada etik akan menjadi:
Dark-side Hacker
Seorang Dark-side hacker sama seperti Darth Vader (tokoh dalam film Star Wars) yang tertarik dengan kekuatan kegelapan. Hal ini tidak ada hubungannya dengan masalah “baik” atau “jahat” tapi lebih kepada masalah “sah (sesuai hukum yang berlaku)” dan “kekacauan”. Seorang Dark-side hacker punya kemampuan yang sama dengan semua hacker, tapi “sisi gelap” dari pikirannya membuat ia menjadi unsur berbahaya.