Bagi anda yang masih belum mengetahui apa itu arduino, silahkan baca terlebih dahulu artikel mengenai Pengertian dan Kelebihan Arduino. Seperti yang kita ketahui arduino sendiri adalah salah satu alat / hardware yang dapat digunakan sebagai mikrokontroler. Karena arduino dapat dibuat menjadi berbagai macam alat, sehingga terdapat berbagai jenis Board arduino yang diproduksi dengan fungsi dan kegunaan yang berbeda.
Jika anda berniat membuat alat arduino, ada baiknya anda mengetahui terlebih dahulu jenis – jenis arduino yang ada agar tidak terjadi kesalahan saat membeli arduino. Saat ini ada bermacam-macam bentuk papan Arduino yang disesuaikan dengan peruntukannya, seperti berikut ini:
ARDUINO USB
Menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Contoh:
Arduino Uno
Arduino Duemilanove
Arduino Diecimila
Arduino NG Rev. C
Arduino NG (Nuova Generazione)
Arduino Extreme dan Arduino Extreme v2
Arduino USB dan Arduino USB v2.0
ARDUINO SERIAL
Menggunakan RS232 sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer.
Contoh: Arduino Serial dan Arduino Serial v2.0
ARDUINO MEGA
Papan Arduino mirip dengan arduino uno dengan spesifikasi yang lebih tinggi, dilengkapi tambahan pin digital, pin analog, port serial dan sebagainya. Contoh:
Arduino Mega
Arduino Mega 2560
ARDUINO FIO
Ditujukan untuk penggunaan nirkabel.
ARDUINO LILYPAD
Papan dengan bentuk yang melingkar. Contoh: LilyPad Arduino 00, LilyPad Arduino 01, LilyPad Arduino 02, LilyPad Arduino 03, LilyPad Arduino 04
ARDUINO BT
Mengandung modul bluetooth untuk komunikasi nirkabel.
ARDUINO NANO DAN ARDUINO MINI
Papan berbentuk kompak dan digunakan bersama breadboard. Contoh:
Arduino Nano 3.0, Arduino Nano 2.x
Arduino Mini 04, Arduino Mini 03, Arduino Stamp 02
Dari semua jenis arduino yang ada, arduino yang paling sering dan paling mudah digunakan adalah arduino uno R3.
Artikel tentang Cara Install Eclipse dan Android SDK Di Ubuntu ini dipersembahkan khusus untuk teman sekelas saya di kampus , sebut saja namanya indri. kebetulan indri (nama samaran hahaha) , mendapatkan tugas skripsi yang mengharuskannya membuat aplikasi android di OS linux. 1. Pertama install java SDK jika belum ada, caranya dengan memasukkan perintah berikut ke terminal. dan jangan lupa konek ke internet.
3. setelah di download ekstrak file tersebut , Setelah diekstrak nanti akan terbuat satu folder baru sesuai dengan nama file yang di download. yang didalamnya terdapat 2 folder yaitu folder Eclipse dan folder SDK .
4. lalu untuk memudahkan dalam penggunaanya copy isinya dan pindahkan ke direktori home anda dan buat folder baru dengan nama android. contoh /home/usernamekamu/Android
5. Kalau sudah sekarang saatnya menguji apakah SDK androidnya sudah bisa running atau belum . Ketikkan perintah berikut ke terminal
$ ~/Android/sdk/tools
$ ./android
jika sudah bisa running, proses selanjutnya sama seperti di windows kita harus mengatur path nya juga. dengan perintah berikut
$ gpedit ~/.bashrc
maka akan muncul tampilan text editor gpedit , ubah isinya sedikit
# bashrc
# Source global definitions
if [ -f /etc/bashrc ]; then
. /etc/bashrc
fi
#User specific aliases and functions
Menjadi seperti ini
# .bashrc
export PATH=/home/usernamekamu/Android/sdk/tools:/home/usernamekamu/Android/sdk/platform-tools:$PATH
# Source global definitions
if [ -f /etc/bashrc ]; then
. /etc/bashrc
fi
# User specific aliases and functions
jangan lupa untuk di save jika sudah di ubah.
selesai maka eclipse sudah terinstall di Ubuntu anda . agar tidak terjadi error saat penginstallan perhatikkan direktori , tempat anda menyimpan eclipse dan sdk jangan sampai salah nama folder.
“Update Paket Internet Bolt Terbaru” Bagi para pengguna bolt pasti sudah terbiasa dengan berubahnya harga paket. saya sendiri hampir merasa bosan karena paket bolt ini sering berubah. mungkin untuk memberikan kepuasan bagi para pelangganya. tapi ada beberapa update paket yang cukup kurang mengenakan juga sih.
Paket internet yang ada di bolt disesuaikan bagi para penggunya , oleh karena itu ada beberapa jenis paket internetyang dapat kita pilih. berikut ini daftarnya
Daftar paket Internet Bolt
Paket internet bolt di bagi menjadi 3 , yaitu
1. PAKET INTERNET SUPER FLEX
Dengan paket internet superflex anda dapat mengakses internet melalui bolt 24 jam tanpa syarat apapun. 2. PAKET INTERNET SUPER BONUS
Untuk paket internet super bonus , anda akan mendapatkan kuota yang lebih banyak. namun tentu saja dengan aturan dari bolt yaitu anda hanya dapat menggunakan kuota bonus antara jam 1 – 8 pagi.
3. Paket Internet Super Streaming
Untuk paket ini lebih cocok bagi anda yang suka streaming , sesuai dengan namanya. bolt akan memberikan Bonus Kuota Harian 1GB dapat digunakan 24 Jam
“Big Data” salah satu kata yang sering saya dengar di kalangan penggiat IT. mungkin anda juga pernah mendengarnya. namun walaupun sudah sering mendengarnya saya sendiri masih bingung apa yang dimaksud dengan Big data. bagi anda yang kurang mengerti atau belum tahu apa itu Big Data, berikut penjelasan tentang pengertian big data
Apa itu “Big Data” ??
Big Data adalah istilah umum untuk segala kumpulan himpunan data dalam jumlah yang sangat besar dan kompleks sehingga menjadikannya sulit untuk ditangani atau di proses jika hanya menggunakan manajemen basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional.
Big Data menjamin pemrosesan solusi data dengan varian baru maupun yang sudah ada untuk memberikan manfaat nyata bagi bisnis. Namun pengolahan data dengan ukuran dan kompleksitas besar tetap sekedar solusi teknologi kecuali jika dikaitkan dengan tujuan bisnis.
Hal terpenting dari Big Data bukanlah sekedar kemampuan teknis untuk mengolah data melainkan manfaat yang dapat disadari oleh perusahaan dengan menggunakan Big Data Analytics Terminologi Big Data diyakini berasal dari perusahaan pencarian web yang mengolah data dengana gregasi yang terdistribusi sangat besar dan tidak terstruktur.
Contoh Big DataContoh Big Data dapat berupa data yang berukuran hingga petabytes (1,024 terabytes) atau exabytes (1,024 petabytes), seperti milyaran hingga triliunan catatan personal seseorang yang semuanya berasal dari sumber berbeda seperti web, sales, customer service, social media, data mobile dan sebagainya.
Data-data ini biasanya tidak terstruktur, sering tidak lengkap dan tidak dapat diakses. Pada saat berhadapan dengan kelompok data yang lebih besar, perusahaan menghadapi kesulitan membuat, memanipulasi dan mengelola Big Data. Big Data sesungguhnya masalah dalaman alisis bisnis karena tools dan prosedur standar tidak didesain untuk mencari dan menganalisa kumpulan data yang massive.
sekian sedikit penjelasan tentang Pengertian Big Data , semoga dapat membantu
Terkadang ada bagian tertentu dalam sebuah video yang ingin kita potong atau ambil sebagian. untuk melakukannya kita dapat menggunakan software khsusus editing video yang sudah banyak tersedia. namun karena kebnyakan software tersebut berbayar dan agak susah digunakan, kali ini saya akan menunjukkan bagaimana memotong video menggunakan VLC media player. bagi anda yang suka menonton film di laptop atau komputer pasti sudah tidak asing lagi dengan software yang satu ini. karena software ini adalah salah satu software pemutar video yang sangat terkenal. selain itu juga software ini gratis.
berikut cara memotong video dengan mudah menggunakan VLC media player
1. pertama buka video dengan VLC yang ingin anda edit 2. lalu pause video di menit anda ingin potong. kalau contoh di bawah di menit 1:18:14
3. selanjutnya klik view lalu pilih advanced control , maka akan muncul tombol warna merah di bagian bawah video
4. klik tombol merah sekali untuk merekam, lalu play lagi video . play video sampai bagian akhir video yang ingin di potong.
5. setelah sampai bagian akhir, klik lagi tombol merah. maka hasil video yang terpotong akan di save scara otomatis di folder My Video pada komputer anda.
sekian tutorial tentang cara memotong video dengan mudah , jika ada pertanyaan atau yang kurang jelas, silahkan komen di bawah. dan berikut video yang berhasi saya potong
Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut “subnet.” Subnetting digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan komputer (system Administrator, Network Administrator, maupun pengguna biasa) dalam mengelola jaringan, melakukan alokasi IP Address untuk setiap ruangan dan gedung sesuai dengan kebutuhan. Proses subnetting sendiri dilakukan dengan menggunakan nilai CIDR seperti yang disebutkan sebelumnya.
Daftar Isi
• CIDR (Classless Inter Domain Routing)
CIDR atau Classless Inter Domain Routing merupakan sebuah proses sebagai solusi untuk mengefisiensi dalam pengalamatan alokasi IP Address yang dilakukan pada pengkelasan IP Address yang ada. CIDR juga dapat memungkinkan IP Address pada suatu kelas dapat menampung jumlah seperti kelas lainnya apabila dalam implementasinya terdapat penyesuaian atau penambahan host yang tidak terduga sebelumnya. Berikut adalah table CIDR untuk keperluan Subnetting :
Tabel 3.1 CIDR Prefix untuk ketiga kelas IP Address
• Subnetting IP Address Kelas C
Subnetting IP Address kelas C merupakan kelas subnetting yang paling mudah, karena IP Address kelas C hanya memiliki Host ID (Alamat Host) pada bagian terakhir IP Addressnya. Contoh IP Address 192.168.2.1 maka angka 1 pada digit terakhir adalah yang dimaksud dengan Host ID, sedangkan 3 blok angka sebelumnya adalah Net ID atau Network ID (Alamat Jaringan).
Langsung ke tahap perhitungannya, sebagai contoh, kita menganalisa IP Address 192.168.1.0/26 atau dapat ditulis dengan 192.168.1.0 netmask 255.255.255.192 yang berarti IP Address tersebut memakai prefix length /26 pada tabel CIDR. Langkah pertama adalah merubah angka prefix tersebut menjadi 32 bit bilangan biner (IPv4 berjumlah 32 bit), maka akan menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000 (tulis angka 1 sebanyak 26 kali dengan pemisahan 8 digit, kemudian setelah mencapai 26, untuk memenuhi 32 bit maka isi angka 0). Setelah itu rubah 32 bit bilangan biner tersebut kedalam bentuk decimal, maka akan diperoleh angka 255.255.255.192 . Subnetting sendiri akan terfokus kedalam 4 hal, diantaranya :
A. Jumlah Subnet = 2x , dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.
B. Jumlah Host Per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host.
C. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192
D. Keterangan Untuk Tiap subnetnya, data atau alokasi tiap subnet akan disajikan dalam bentuk tabel :
Subnet
Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255
Tabel 3.2 Keterangan hasil Subnetting prefix /26
• Subnetting IP Address Kelas B
Subnetting IP Address kelas B hampir sama dengan kelas C, hanya saja kelas B memiliki Net ID pada 2 oktet pertama dan Host ID pada 2 oktet terakhir IP Address. Langsung saja kepada contoh kasusnya, IP Address 172.16.0.0/18 dirubah menjadi 32 bit bilangan biner untuk prefixnya menjadi 11111111.11111111.11000000.00000000 lalu dirubah kedalam bilangan desimal menjadi 255.255.192.0 . dapat dihitung menjadi beberapa subnet dan host :
A. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir.
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.
B. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host.
C. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192 . D. Keterangan Untuk Tiap subnetnya :
Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host Terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16..255.255
Tabel 3.3 Keterangan Hasil Subnetting kelas B prefix /18
• Subnetting IP Address Kelas A
Selanjutnya untuk Subnetting kelas A karena peruntukan daya tampung alokasi IP Address yang banyak, maka IP kelas A memiliki Net ID pada oktet pertama, dan Host ID pada 3 oktet terakhir. Untuk contoh kasusnya misalkan IP Address 10.0.0.0/16 . maka jika dirubah menjadi subnet mask 32 bit bilangan biner akan menjadi
11111111.11111111.00000000.00000000 setelah itu dirubah kedalam bentuk desimal akan menjadi 255.255.0.0 dan hasilnya akan menjadi :
A. Jumlah Subnet = 28 (perpangkatan 8 adalah jumlah angka 1 biner diambil dari oktet kedua sampai ke empat) = 256 subnet.
B. Jumlah Host per Subnet = 216 (perpangkatan 16 merupakan jumlah angka 0 biner diambil dari oktet kedua hingga oktet keempat) – 2 = 65.534 host. C. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, .. 255
D. Keterangan Untuk Tiap Subnetnya :
IP Address versi 4 memiliki 3 jenis kelas yang dipakai dalam implementasi jaringan komputer. Standar ini diperlukan untuk menentukan skala dari sebuah jaringan. Dalam penerapannya, jaringan komputer terbagi lagi kedalam 3 jenis skala, yaitu skala besar (untuk jumlah host yang banyak), skala menengah (untuk jumlah host menengah), skala kecil (untuk jumlah host yang sedikit atau lebih kecil). Berikut ini adalah 3 jenis kelas IPv4 :
Tabel 2.1 Range Kelas IP Address versi 4
1. Kelas A
Merupakan kelas yang disarankan untuk jaringan berskala besar. Ini disebabkan karena IP Address kelas A memiliki jangkauan (range) untuk pengalamatan berbasis IP versi 4 yang dimulai dari 1.0.0.0 hingga 127.255.255.255 (khusus kedua alamat ini tidak digunakan). Jumlah jangkauan diatas mampu membentuk 126 buah jaringan, dimana setiap jaringan mampu menampung hingga 16.777.214 host (komputer atau perangkat lainnya). Jumlah jaringan yang dibentuk pada kelas A adalah yang jumlah yang terkecil bila dibandingkan kelas B dan kelas C, namun daya tampung untuk setiap jaringan lebih besar dibandingkan kedua kelas tersebut.
2. Kelas B
Merupakan kelas yang disarankan untuk jaringan berskala menengah keatas. Ini disebabkan karena IP Address kelas B memiliki jangkauan (range) untuk pengalamatan berbasis IP versi 4 yang dimulai dari 128.0.0.0 hingga 191.255.255.255 (khusus kedua alamat ini tidak digunakan). Jumlah jangkauan diatas mampu membentuk 16.384 buah jaringan, dimana setiap jaringan dapat menampung hingga 65.534 host.
3 Kelas C
Merupakan kelas yang disarankan untuk jaringan berskala kecil. Ini disebabkan karena IP Address kelas c memiliki jangkauan (range) untuk pengalamatan berbasis IP versi 4 yang dimulai dari 192.0.0.0 hingga 223.255.255.255 (khusus kedua alamat ini tidak digunakan). Jumlah jangkauan diatas mampu membentuk 2.097.152 buah jaringan, dimana setiap jaringan dapat menampung hingga 254 host. Jumlah host disini lebih kecil jika dibandingkan dengan kelas A dan kelas B hanya saja jaringan yang dibentuk dapat lebih besar dari kedua kelas tersebut.
Pengalamatan IP Kelas C ini tidak banyak digunakan pada IP publik (internet) namun lebih kearah penggunaan IP Private (missal tempat kost, perkantoran kecil, dsb). Secara teori, kelas C tidak mendukung untuk memanpung banyak host. Namun dengan menggunakan CIDR (Classless Inter Domain Routing), hal ini dimungkinkan untuk kelas C dapat memiliki daya tampung sebanyak kelas B bahkan kelas A di dalam setiap jaringannya.