Home Blog Page 19

Membuat Jaringan Sederhana dengan Cisco Packet Tracer

Sebelumnya saya sudah pernah membahas tentang sertifikasi cisco , nah abgi anda yang tertarik untuk mempelajari jaringan khususnya di perangkat cisco berikut adalah langkah langkah untuk membuat jaringan sederhana dengan cisco paket tracer . 

disini saya akan membuat sebuah jaringan computer yang terdiri dari :

  • 21 komputer
  • 3 switch
  • 1 server
Masing-masing switch terhubung dengan 7 komputer. Dan setiap komputer tersebut mempunyai IP address dengan level dan kelompok yang sama. Tampilan akhirnya akan seperti ini :

Langkah-langkah pembuatan jaringan diatas sebagai berikut:

1. Buatlah 3 switch.

Switch dapat ditemukan di toolbar bawah, pada bagian SWITCHES. Pilih tipe yang mana saja, tiap tipe mewakilkan tipe-tipe switch yang dikeluarkan oleh cisco.

2. Buatlah 7 komputer pada tiap-tiap switch, sehingga terdapat 21 komputer yang terhubung dengan 3 switch. Komputer dapat ditemukan pada toolbar END DEVICE.

Susunan dari tiap-tiap komputer tidak harus sama dengan gambar yang saya buat, yang terpenting tiap komputer terhubung dengan switch yang benar. Setelah 21 komputer sudah dibuat, kemudian hubungkan komputer-komputer tersebut ke switch. Karena yang terhubung adalah 2 perangkat yang berbeda maka pakailah kabel straight sebagai media transmisinya.

Ketika pertama kali komputer disambungkan dengan kabel ke switch, lingkaran hijau yang ada di switch akan berwarna kuning. Hal ini menandakan bahwa hubungan tersebut masih diinisialisasi, jika media transmisi yang digunakan benar maka lama kelamaan indikator tersebut akan berubah warna menjadi lingkaran hijau tetapi jika salah maka akan berwarna merah.

3. Hubungkan tiap-tiap switch dengan switch yang berada di tengah, memakan kabel cross.
Mengapa media yang dipakai kabel cross? Karena fungsi dari cross adalah menghubungkan antara 2 device yang sama. Kabel cross dapat ditemukan di toolbar CONNECTIONS.

Sama seperti penjelasan diatas, tunggu sampai indikator berwarna hijau, menandakan hubungan antar perangkat tersebut sudah terhubung.

4. Buatlah 1 buah server yang terhubung dengan switch yang berada ditengah.

Server dapat ditemukan di toolbar END DEVICE. Hubungkan server dengan switch menggunakan kabel straight. Server disini bisa difungsikan sebagai storage data (data warehaouse) atau sentral prosesing (semua proses dilakukan oleh server).
Pengaturan fisik untuk jaringan sudah selesai sampai di sini. Semua perangkat sudah terhubung secara fisik. Untuk melakukan pengiriman data, masih diperlukan sebuah alamat yang unik pada setiap komputer yang terhubung. Hal ini dilakukan agar, data terkirim sesuai sasaran dan switch bisa menentukan ke alamat mana data tersebut dikirim.
Ada 2 tipe IP Address:

· IP static

· DHCP (IP dynamic)

Untuk sekarang kita akan mengkonfigurasi IP static. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Klik komputer yang ingin dikonfigurasi IP addressnya, kemudian akan muncul window baru,
2. Klik tab Desktop,
3. Akan muncul menu, pilih IP Configuration,
4. Isi bagian IP Static dengan 192.168.1.2 dan gateway biarkan secara default 255.255.255.0,
5. Untuk IP komputer kedua, isi dengan 192.168.1.3. Komputer ketiga isi dengan 192.168.1.4 dan seterusnya sampai komputer ke 21,

6. Ulangi langkah 1-5 sampai semua komputer mempunyai IP address yang berbeda.

Setelah semua komputer sudah dikonfigurasi IP Addressnya, sekarang waktunya untuk mencari tahu apakah jaringan sudah terbentuk sempurna atau belum, dengan cara menge-ping komputer yang berseberangan. Dengan cara,
1. Klik komputer yang ingin meng-ping komputer lain, kemudian akan muncul window baru,
2. Klik tab Desktop,
3. Masuk ke menu Command Prompt,
4. Dan ketikkan perintah,
Ping 192.168.1.19 IP Address komputer tujuan.
5. Ping sukses menandakan jalur komunikasi data antar 2 perangkat tersebut sudah terhubung dan siap digunakan.

Tampilan ping/message dari komputer- komputer yang terhubung dalam jaringan.
Gambar berikut diambil berdasarkan PC-0 yang menjadi transmitter dan semua komputer selain PC-0 sebagai receiver.

Pengertian Algoritma Greedy

Algoritma adalah langkah dalam mencari solusi atas sebuah masalah. banyak sekali algoritma yang dapat kita gunakan dalam membangun sebuah program , salah satunya adalah algoritma greedy.

Algoritma greedy merupakan metode yang paling populer untuk memecahkan persoalan optimasi. Greedy sendiri diambil dari bahasa inggris yang artinya rakus, tamak atau serakah .Prinsip algoritma greedy adalah: “take what you can get now!”.

 

 Contoh masalah sehari-hari yang menggunakan prinsip greedy:


– Memilih beberapa jenis investasi (penanaman modal)
– Mencari jalur tersingkat dari Bandung ke Surabaya
– Memilih jurusan di Perguruan Tinggi
– Bermain kartu remi

Algoritma greedy membentuk solusi langkah per langkah (step by step). Terdapat banyak pilihan yang perlu dieksplorasi pada setiap langkah solusi. Oleh karena itu, pada setiap langkah harus dibuat keputusan yang terbaik dalam menentukan pilihan. Keputusan yang telah diambil pada suatu langkah tidak dapat diubah lagi pada langkah selanjutnya.

Persoalan optimasi (optimization problems): persoalan yang menuntut pencarian solusi optimum. Persoalan optimasi ada dua macam: Maksimasi (maximization) dan Minimasi (minimization)
Solusi optimum (terbaik) adalah solusi yang bernilai minimum atau maksimum dari sekumpulan alternatif solusi yang mungkin.
Elemen persoalan optimasi: kendala (constraints) danfungsi objektif(atau fungsi optiamsi)

Solusi yang memenuhi semua kendala disebut solusi layak (feasible solution). Solusi layak yang mengoptimumkan fungsi optimasi disebut solusi optimum. Untuk LA kali ini saya akan menjelaskan program pengambilan koin, yang menggunakan algoritma greedy. Bahasa pemrograman yang saya gunakan adalah bahasa C++, dan software yang digunakan adalah borland C.

Pengertian Kompilasi dan Kompilator

Kompilasi adalah suatu proses penggabungan serta menterjemahkan sesuatu (source program) menjadi bentuk lain.
kompilasi Merupakan Teknik dalam melakukan pembacaan suatu program yang ditulis dalam bahasa sumber, kemudian diterjemahkan ke dalam suatu bahasa lain yang disebut bahasa sasaran.

Dalam melakukan proses penerjemahan tersebut, sudah barang tentu kompilator akan melaporkan adanya keanehan-keanehan atau kesalahan yang mungkin ditemukannya. Proses penerjemahan yang dilakukan oleh kompilator ini disebut proses kompilasi (compiling).


Kompilator (compiler) adalah sebuah program yang membaca suatu program
yang ditulis dalam suatu bahasa sumber (source language) dan menterjemahkannya
ke dalam suatu bahasa sasaran (target language).
Proses kompilasi dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar :
1. analisa

 program sumber dipecah-pecah dan dibentuk menjadi bentuk antara (intermediate

representation)
Secara umum proses dalam tahap analis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu
*penganalisa leksikal
=> membaca program sumber krakter demi karaker mengacu pada pila keentuan dalam bahasa sumber tuap token yg dihasilkan disimpan ke dalam tabel simbol karekter yang tidak mengikuti pola akan di laprkan sebagai tidak diknal

*penganalisa sintaks
=> menganalisa kesesuain pola deretan token dengan aturan yang ditentukan dalam bahasa sumber (perbaris)

* penganalisa semantic
=> memeriksa token dan ekspresi dari batasan yang di tetapkan

contoh :
– panjang maksimum idengtifier 8 karakter
– ekspresi tunggal 80 kraker
– nilai dibilang bulat -32768 s/d 32767

 

2. sintesa

 
 membangun program sasaran yang diinginkan dari bentuk antara Untuk tahap sintetis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu

* pembangkit kode antara
=> membangkitkan kode antara berdasarkan pohon parsing , selanjutnya diterjemahkan oleh waktu penerjemah berdsarkan sintaks
*pengoptimal kode
Melakukan optimisi (penghemaan space dan waktu komputasi )

* pembangkit kode
membangkitkan kode dalam bahasa tingkat tinggi

Pengertian Remote Server

Secara definisi, remote server adalah server yang anda akses sebagai bagian dari proses client tanpa membuka koneksi terpisah, berbeda, ataupun langsung. SQL Server mengatur komunikasi antar server menggunakan RPC. SQL Server yang client terkoneksi oleh client yang bersangkutan membuka koneksi lain ke remote server dan mengajukan permintaan stored procedure ke remote server. Setiap hasil yang dikirim melewati server local, yang mana nantinya juga akan melewatkan hasilnya ke aplikasi client yang memulainya (lihat gambar 1).

Gambar 1. Remote server diakses melewati local server, dan client hanya memelihara satu koneksi ke local server

Anda memanggil remote procedure sama dengan memanggil local procedure, perbedaannya hanyalah anda harus menambahkan nama procedure dengan nama server. Berikut sintaksnya:

remote server lebih terbatas dalam hal fungsionalitas dan sedikit lebih memakan waktu untuk membangunnya daripada linked server. Dibawah ini adalah beberapa langkah untuk membangun remote server:

1. Tentukan local ataupun remote server di kedua server.
2. Konfigurasi setiap server untuk akses remote.
3. Pada remote server, tentukan metode untuk pemetaan login dan user ke login dan user milik server.
4. Tentukan pilihan remote untuk pengecekan password.

Jika anda mengkoneksikan diantara banyak SQL Server 2000 atau SQL Server 7.0 server, yang terbaik adalah jika kita bangun kesemuanya sebagai linked server. Bagaimanapun juga jika anda membutuhkan untuk mengeksekusi remote procedure calls pada seri sebelum SQL Server 7.0 server, anda akan perlu membangun remote server.

Sejarah Jejaring Sosial Path

Path salah satu jejaring sosial yang paling terkenal saat ini, terutama di kalangan remaja. path sendiri memiliki fitur spesial dimana penggunanya dapat berbagi tentang tempat atau film atau juga musik yang sedang di dengarkan. tapi tahukah anda sejarah awal mula Path atau juga siapa yang membuat path ini ??? . jika anda belum tahu berikut sejarah dan perkembangan Path hingga saat ini , chek it out


Path adalah sebuah aplikasi jejaring sosial pada telepon pintar (smart phone) yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi gambar dan juga pesan. Penggunaan dari Path ditargetkan untuk menjadi tempat tersendiri untuk pengguna berbagi dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Dave Morin, salah satu dari pendiri Path dan CEO dari perusahaan tersebut berkata:


 “Yang menjadi visi utama kami adalah untuk membuat sebuah jejaring dengan kualitas yang tinggi dan menjadikan pengguna nyaman untuk berkontribusi setiap waktu.

Perusahaan ini berawal dengan aplikasi pada iPhone dan juga website lalu merilis versi Android kemudian. Perusahaan ini berkompetisi dengan jejaring sosial lainnya seperti Instagram.

Berpusat di San Fransisco, California, perusahaan ini didirikan oleh Shawn Fanning dan mantan Eksekutif dari Facebook, Dave Morrin. Path didirikan dengan tujuan membuat sebuah jurnal yang interaktif bagi penggunanya.

Penggunaan Path berbeda dari jejaring sosial lainnya di mana hanya pengguna yang telah disetujui yang dapat mengakses halaman Path seseorang. Status privasi dari aplikasi ini menjadikan Path lebih eksklusif dari berbagai jejaring sosial yang ada. Path dapat digunakan di iPhone, iPad, iPod Touch, dan Android versi apapun. Aplikasi ini tersebar melalui Apple Application Store dan berbagai situs aplikasi lainnya.

Sejarah Path

Penggalangan dana untuk mendirikian Path diawali oleh 3 pendiri Path yaitu Dave Morin, Shawn Fanning, dan Dustin Mierau. Penggalangan dana ini berhasil mengumpulkan beberapa penyumbang di antaranya Ron Conway, Paul Buchheit, Ashton Kutcher, dll. Pada bulan februari 2011, perusahaan ini berhasil menggalang dana sebesar $8.5 juta untuk modal dasar yang berasal dari Kleiner Perkins Caufield & Byers dan Index Ventures serta Digital Garage dari Jepang.

Pada bulan November dan Desember 2011, Path meluncurkan beberapa fitur baru dan meningkatkan penggunanya dari 30.000 menjadi lebih dari 300.000 dalam waktu kurang dari 1 bulan. Pada Februari 2012, perusahaan ini dikritik secara luas karena aplikasi ini mengakses dan menyimpan kontak yang ada di dalam telepon selular pengguna tanpa persetujuan dari pengguna sendiri. Dalam sebuah blog yang diunggah oleh CEO Path sendiri, perusahaan meminta maaf dan menyatakan bahwa Path telah mengubah praktik ini.

Bagaimanapun, pada Maret 2012, perusahaan mendapatkan permintaan untuk memberikan informasi dari representatif kongres Henry A. Waxman dan G. K. Butterfield beserta 33 pengembang aplikasi lainnya yang menanyakan secara detail informasi apa saja yang telah dikumpulkan dari pengguna Path dan bagaimana mereka menggunakannya. Pada Februari 2013, perusahaan ini dikenai denda sebesar $800.000 oleh FTC karena menyimpan data dari pengguna di bawah umur dan diharuskan untuk evaluasi atas kebijakan privasi setiap 2 tahunselama 20 tahun ke depan.


Sekian penjelasan tentang sejarah Path semoga dapat menambah info anda dan bermanfaat :).

source : wikipedia

Apa itu Extreme Programming ??

Kita pasti sudah mengenal istilah Programmer, yaitu orang yang membuat suatu program aplikasi / software. Dalam pembuatan Software itu sendiri bisa dilakukan secara kelompok atau sendirian tergantung tingkat kesulitannya. Dalam pembuatan softaware biasanya terbagi menjadi beberapa kelompok yang mengerjakan hal yang berbeda. Ada yang membuat program, ada yang melakukan uji coba dan ada juga yang melakukan implementasi. Lalu apa hubungannya dengan “Extreme Programming” ?

Pengertian Extreme Programming

Extreme Programming (berikutnya akan disingkat sebagai XP) adalah sebuah pendekatan atau model pengembangan perangkat lunak yang mencoba menyederhanakan berbagai tahapan dalam proses pengembangan tersebut sehingga menjadi lebih adaptif dan fleksibel. XP bukan hanya berfokus pada coding tetapi meliputi seluruh area pengembangan perangkat lunak. XP mengambil pendekatan ‘ekstrim’ dalam iterative development.

XP Pertama kali diusulkan oleh Kent Beck dan Ward Cunningham pada bulan Maret 1996, asal mula XP digunakan karena pada saat itu permintaan dari customer yang sering berubah dengan cepat sehingga mengakibatkan putaran kehidupan metode pengembangan perangkat lunak tradisional menjadi lebih pendek dan tidak selaras dengan metode tradisional karena pada umumnya memerlukan desain yang luas dan itu mengakibatkan perubahan desain yang terjadi dan tentu saja memerlukan biaya yang lebih tinggi. Tujuan XP adalah meminimalisir biaya yang diperlukan jika ada perubahan dalam pengembangan perangkat lunak.

Aspek dasar XP terdiri dari berbagai teknik atau metode yang diterapkan Beck dan Jeffries pada C3 Project. Teknik-teknik tersebut antara lain:

 
  • Whole Team

    Seluruh kontributor dalam proyek yang menggunakan pendekatan XP duduk bersama sebagai suatu tim. Tim ini terdiri beberapa peran, antara lain programmer, penguji,orang yang mengerti bisnis, analis, manajer, dan lain-lain. Setiap peran yang ada tidak mutlak menjadi peran dari satu orang saja. Tim terbaik dalam XP tidak harus memiliki pakar, hanya kontributor umum dengan keterampilan khusus saja. Semua orang di tim XP memberikan kontribusi dengan cara apapun yang mereka dapat lakukan.

    • Planning game

    Perencanaan dalam XP mengemukakan dua pertanyaan kunci dalam pengembangan perangkat lunak, yaitu  memprediksi apa yang akan dicapai pada waktu tertentu, dan menentukan apa yang harus dilakukan setelah itu. Ada dua langkah kunci dalam perencanaan XP, yang menangani dua pertanyaan tersebut:

    1. Release Planning yaitu praktek dimana Customer mengutarakan fitur yang diinginkannya ke programer, dan programer memperkirakan tingkat kesulitannya. Dengan estimasi biaya di tangan, dan dengan pengetahuan tentang pentingnya fitur yang diinginkan, Pelanggan meletakkan satu rencana untuk proyek tersebut. Rencana rilis awal yang selalu tepat: baik prioritas maupun perkiraan yang benar-benar solid, dan sampai tim mulai bekerja, kita tidak akan tahu seberapa cepat mereka akan pergi. Bahkan rencana rilis pertama cukup akurat untuk pengambilan keputusan, namun, dan tim XP melakukan revisi terhadap rencana rilis secara teratur.2. Iteration Planning adalah praktek di mana tim diberikan petunjuk atau arahan setiap beberapa minggu sekali. Tim XP membangun perangkat lunak dalam “iterasi” dua minggu, memberikan menjalankan perangkat lunak yang berguna pada setiap akhir iterasi. Selama Iteration Planning, Customer mengutarakan fitur yang diinginkan selama dua minggu ke depan. Para programer memecahnya ke dalam pekerjaan yang lebih kecil, dan memperkirakan biaya yang diperlukan.
  • Customer TestsSebagai bagian dari presentasi masing-masing fitur yang diinginkan, Customer XP mendefinisikan satu atau lebih  tes penerimaan otomatis untuk menunjukkan bahwa fitur tersebut bekerja dengan baik. Tim membangun tes ini dan menggunakannya untuk membuktikan pada kepada Customer bahwa fitur ini telah diimplementasikan dengan benar. Tes secara otomatis ini penting karena dalam XP hanya diberikan waktu yang singkat sehingga tes manual tidak akan digunakan karena memakan waktu yang lama.
    • Small Release

    Pada setiap Iterasi, tim mengerjakan sebuah unit atau bagian dari perangkat lunak, melakukan tes terhadap unit perangkat lunak yang dibangun, kemudian di akhir iterasi perangkat lunak yang dibangun diberikan kepada Customer. Oleh customer, perangkat lunak ini bisa dijadikan bahan evaluasi maupun langsung dirilis kepada end user. Bisa juga tim XP langsung merilis ke end user secara rutin.

    • Simple Design

    Tim XP membangun perangkat lunak dengan desain yang sederhana. Dimulai dengan desain yang sederhana, kemudian melalui pengujian program dan perbaikan desain. Desain yang dibuat harus benar-benar cocok untuk fungsi saat ini dari sistem sehingga tidak ada yang sia-sia dan perangkat lunak siap dikembangkan lagi selanjutnya. Namun, pembuatan desain dalam XP tidak dilakukan hanya sekali. Tahapan desain dalam Extreme Programming yang menghasilkan desain yang bagus dianggap sangat penting, sehingga selama proses development banyak difokuskan ke tahapan desain.

    • Pair Programming

    Semua perangkat lunak yang dibangun dengan pendekatan XP dibangun oleh dua orang programmer. Keduanya duduk berdampingan di satu komputer yang sama. Seorang programmer akan membuat code dan programmer yang lainnya akan mengoreksinya. Praktik seperti ini mungkin kelihatan tidak efisien. Namun dari segi hasil dari pair programming, desain akan lebih baik, pengujian lebih baik, dan code yang dihasilkan pun akan lebih baik.

    • Test-Driven Development

    XP begitu terobsesi dengan umpan balik, dan dalam pengembangan perangkat lunak, umpan balik yang baik mensyaratkan pengujian yang baik pula. Test-Driven Development bergantung pada pengulangan siklus development yang sangat pendek. Pertama tim XP akan menuliskan automated test case yang mendefinisikan perbaikan yang diinginkan atau fungsi baru. Kemudian dari test case tersebut dihasilkan jumlah minimal code yang harus dituliskan untuk lulus tes tersebut. Setelah itu melakukan refactoring code baru agar memenuhi standar baru.

    • Design Improvement

    XP berfokus pada memberikan nilai bisnis dalam setiap perulangan. Agar dapat mencapai tujuan tersebut selama proyek berlangsung, perangkat lunak harus dirancang dengan baik. XP menggunakan proses perbaikan desain secara terus menerus dengan Refactoring. Proses refactoring berfokus pada penghapusan duplikasi dari code yang telah dibuat. Disamping itu, proses refactoring didukung dengan pengujian yang komprehensif utnuk memastikan bahwa desain yang dibuat berkembang dan tiidak ada yang rusak.

    • Continuous Integration

    Beberapa kali dalam sehari, tim XP akan menggabungkan seluruh salinan pekerjaan tim menjadi satu dalam jaringan utama. Sehingga tim XP harus menjaga tim agar terintegrasi setiap saat.

    • Collective Code Ownership

    Pada proyek XP, setiap pasang programmer dapat meningkatkan code apapun setiap saat. Semua code yang ada dimiliki secara kolektif oleh tim. Manfaatnya setiap code akan mendapat perhatian dari banyak orang, sehingga dapat meningkatkan kualitas code dan mengurangi cacat. Selain itu dapat mengurangi duplikasi code yang sama walaupun dibuat oleh pasangan programmer yang berbeda.

    • Coding Standard

    Setiap anggota tim XP harus mengikuti standar coding yang umum, sehingga semua code dalam sistem seolah-olah tampak dibuat oleh satu orang yang sangat kompeten. Selain itu hal ini sangat mendukung Collective Code Ownership.

    • Metaphor

    Tim XP akan membuat suatu deskripsi umum bagaimana program yang mereka kembangkan bekerja dengan benar.

    • Sustainable Pace

    Tim XP akan bekerjasama dalam jangka waktu lama. Mereka bekerja keras dengan kecepatan tertentu tanpa batas waktu. Tim XP akan bekerja lembur pada hari efektif dan memaksimalkan produktivitas setiap minggunya.  Hal ini perlu diperhatikan dengan baik, karena akan mengurangi produktivitas atau sebaliknya menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas.

Apa Itu SAP ?

Apa itu SAP ? lalu apa kegunaannya? , berikut adalah pertanyaan yang masuk ke email kami. untuk menjawabnya berikut saya ringkas pengertian SAP , kegunaan dan sejarahnya.

Pengertian SAP 

SAP AG (FWB: SAP NYSE: SAP) adalah perusahaan Jerman yang merupakan perusahaan perangkat lunak terbesar di Eropa. SAP didirikan pada tahun 1972 dengan nama Systemanalise und Programmentwicklung oleh 5 mantan karyawan IBM di Mannheim, Jerman. Kantor pusatnya di Walldorf, Jerman. Perusahaan ini mempekerjakan 35.873 pekerja pada tahun 2005

 

SAP (System Application and Product in data processing) menyediakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif.

SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.

 

Sejarah SAP 

Pada tahun 1972, SAP didirikan oleh lima orang bekas karyawan IBM di Jerman. Visi meraka adalah untuk membuat sistem software enterprise yang standard dan dapat mengintegrasikan seluruh proses bisnis secara realtime.

Product pertama yang di keluarkan adalah software financial accounting R/1 (R singkatan dari “Real-time data processing”) Lalu pada tahun 1980-an sampai 1990, SAP mengeluarkan R/2 berbasis mainframe.

Tahun 1999 SAP mengeluarkan R/3 yang berbasis Client-Server yang multiplatfom baik Microsoft maupun Unix.

Saat ini SAP dipakai lebih dari 12 juta user, dan 121.000 instalasi yang telah terinstall di 41.200 perusahaan dan lembaga pemerintahan di 120 negara.

Kegunaan SAP

SAP memiliki beberapa modul , dan disetiap modulnya mempunyai fingsi dan kegunaan masing masing, berikut daftar modul beserta fungsinya yang ada di SAP


SD – Sales & Distribution
Membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales, shipping dan billing).

MM – Materials Management
Membantu menjalankan proses pembelian (procurement) dan pengelolaan inventory.

PP – Production Planning
Membantu proses perencanaan dan kontrol daripada kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan.

FI – Financial Accounting
Mencakup standard accounting cash management (treasury), general ledger, account payable, account receiveable dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting.

CO – Controlling
Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting, cost element accounting, dan analisa profitabilitas.

Dengan mengimplementasikan SAP di suatu organisasi akan mengintegrasikan sistem yang berakibat:

Perubahan yang dilakukan pada satu modul secara otomatis akan mengupdate modul yang lainnya bila informasi yang dirubah berkaitan dengan modul tersebut. Data akan terupdate secara langsung begitu user menginput data ke dalam sistem. Hal ini yang dikenal dengan istilah “real-time processing“.

Integrasi secara sistem bisa terjadi dengan syarat bahwa seluruh perusahaan harus menggunakan satu sumber data yang sama, baik untuk data customer, data product maupun data vendor.

Tujuan SAP

Transparansi data – Semua user yang mempunyai akses ke sistem akan dapat melihat semua informasi yang paling up-to-date setiap saat diperlukan walaupun informasi tersebut di-input oleh user lainnya.
Meningkatkan kecepatan (The Speed) dari proses bisnis
1. Meningkatkan customer service.
2. Meningkatkan response terhadap perubahan pasar.
Meningkatkan kosistensi (The Consistency) dari proses bisnis
1. Memastikan bahwa SOP dijalankan dengan baik.
2. Meningkatkan fungsi monitoring dan control di masing-masing bagian.
3. Mengurangi human errors.

Meningkatkan kualitas (The Quality) dari proses bisnis
1. Meningkatkan kualitas dari informasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan untuk pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.
2. Meningkatkan fungsi analisa terhadap suatu situasi.

source :
dedikurnia.wordpress.com

wikipedia

New Articles

Editor Picks